Rabu, 05 April 2017

LAPORAN PEMERIKSAAN TIMBAL (Pb) DAN ARSEN (Ar) PADA MAKANAN

MATA KULIAH      : PEMERIKSAAN MAKANAN dan MINUMAN
DOSEN                      : Khiki Purnawati Kasim. SST., M.Kes
LAPORAN
PEMERIKSAAN TIMBAL (Pb) DAN ARSEN (Ar) PADA MAKANAN




NUR RAHMAH PATONG
PO.71.4.221.15.1.032

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
2017-2018


A.   Dasar Teori
Manusia bukan hanya menderita sakit karena menghirup udara yang tercemar, tetapi juga akibat mengasup makanan yang tercemar logam berat. Sumbernya sayur-sayuran dan buah-buahan yang ditanam di lingkungan yang tercemar atau daging dari ternak yang makan rumput yang sudah mengandung logam berat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.
Arsen (As) atau sering disebut arsenik adalah suatu zat kimia yang ditemukan sekitar abad-13. Sebagian besar arsen di alam merupakan bentuk senyawa dasar yang berupa substansi inorganik. Arsen inorganik dapat larut dalam air atau berbentuk gas dan terpapar pada manusia. Menurut National Institute for Occupational Safety and Health (1975), arsen inorganic bertanggung jawab terhadap berbagai gangguan kesehatan kronis, terutama kanker. Arsen juga dapat merusak ginjal dan bersifat racun yang sangat kuat.
Arsen terkandung dalam ikan dan makanan laut lainnya, seperti udang, cumi-cumi, dan kerang. Pola konsumsi yang banyak memakan seafood dan kerang-kerangan merupakan potensi besar untuk mengalami intoksikasi arsen karena tingginya kandungan arsen pada makanan-makanan tersebut. Kandungan arsen dalam makanan laut mencapai angka lebih dari 4,5 mikrogram arsen/g berat basah. Arsen juga terdapat dalam daging dan sayur-sayuran namun jumlahnya amat kecil.
Senyawa arsen sangat sulit dideteksi karena tidak memiliki rasa yang khas atau ciri-ciri pemaparan lain yang menonjol. Gejala keracunan senyawa arsen terutama adalah sakit di kerongkongan, sukar menelan, menyusul rasa nyeri lambung dan muntah-muntah. Kompensasi dari pemaparan arsen terhadap manusia adalah kanker, terutama kanker paru-paru dan hati. Terpapar arsen di udara juga dapat menyebabkan pembentukan kanker kulit pada manusia.
Logam merupakan kelompok toksikan yang unik. Logam dapat ditemukan dan menetap di alam, tetapi bentuk kimianya dapat berubah akibat pengaruh fisika kimia, biologis atau akibat aktivitas manusia. Toksisitasnya dapat berubah drastis apabila bentuk kimianya berubah. Umumnya logam bermanfaat bagi manusia karena pengggunaannya di bidang industri, pertanian atau kedokteran. Sebagian merupakan unsur penting karena dibutuhkan dalam berbagai fungsi biokimia atau faali. Dilain pihak, logam dapat berbahaya bagi kesehatan bila terdapat dalam makanan, air atau udara (Darmono,2001).
Logam-logam tertentu sangat berbahaya apabila ditemukan dalam konsentrasi yang tinggi dalam lingkungan, karena logam tersebut mempunyai sifat yang merusak jaringan tubuh mahluk hidup, diantaranya logam Pb (timbal). Logam timbal telah dipergunakan oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu (sekitar 6400 SM) hal ini disebabkan logam timbal terdapat diberbagai belahan bumi, selain itu timbal mudah di ekstraksi dan mudah dikelola. Unsur ini telah lama diketahui dan disebutkan di kitab Exodus. Para alkemi mempercayai bahwa timbal merupakan unsur tertua dan diasosiasikan dengan planet Saturnus. Timbal alami, walau ada jarang ditemukan di bumi.
Timbal atau yang kita kenal sehari-hari dengan timah hitam dan dalam bahasa ilmiahnya dikenal dengan kata Plumbum dan logam ini disimpulkan dengan timbal (Pb). Logam ini termasuk kedalam kelompok logam-logam golongan IV–A pada tabel periodik unsur kimia. Mempunyai nomor atom (NA) 82 dengan bobot atau berat (BA) 207,2 adalah suatu logam berat berwarna kelabu kebiruan dan lunak dengan titik leleh 327°C dan titik didih 1.620°C. Pada suhu 550-600°C. Timbal (Pb) menguap dan membentuk oksigen dalam udara membentuk timbal oksida. Bentuk oksidasi yang paling umum adalah timbal (II). Walaupun bersifat lunak dan lentur, timbal (Pb) sangat rapuh dan mengkerut pada pendinginan, sulit larut dalam air dingin, air panas dan air asam. Timbal (Pb) dapat larut dalam asam nitrit, asam asetat dan asam sulfat pekat.

B.   TUJUAN
1.      Untuk mengetahui kadar timbal yang terdapat pada kue baroncong di Desa Pakkabba Kec.galesong utara, Kab.takalar
2.      Untuk mengetahui kadar arsen yang terdapat pada kerang di jl. Poros galesong desa aeng towa, Kec.galesong utara Kab.takalar.

C.   ALAT DAN BAHAN:
Alat:
-          Timbangan
-          Labu Erlenmeyer
-          Gelas ukur 50 ml
-          Spectroquant
-          Kuvet
-          Lumpang dan alu
-          Botol arsenic test
-          Gelas ukur 10 ml
-          Botol sampel
Bahan:
-          Cairan pb
-          AS1 & AS2
-          Aquadest
-          Sampel
-          Kertas strip arsen

D.   PROSEDUR KERJA:

1.      Timbangan dinetralkan (0,0) dengan menekan tombol (tare fuction B).
2.      Timbang sampel kerang dan buroncong masing-masing sebanyak 10 gr.
3.      Setelah itu masukkan masing-masing sampel kedalam lumping yang sudah disediakan.
4.      Kemudian masing-masing sampel di tumbuk sampai halus  sambil menambahkan aquadest sedikit demi sedikit sampai cukup 50 ml bahan yang di haluskan.
5.      Setelah kedua sampel tersebut halus masukkan masing-masing sampel kedalam gelas ukur ukuran 80 ml sampai garis 50 ml.
6.      Lalu pindahkan kedua sampel tersebut kedalam gelas ukuran 5 ml sebanyak 5 ml pula.
7.      Sampel buroncong yang telah dipindahkan kedalam gelas sampel kita ukur kadar timbalnya (Pb), sebelum mengukur, kita tambahkan cairan reagen sebanyak 3 tetes. Selanjutnya dipindahkan  sampel kedalam kuvet  dan pastikan kuvet tersebut kering, ukur kadar timbalnya dengan menggunakan alat spectroquant NOVA, tunggu dan catat hasilnya
8.      Setelah mengukur kadar timbale (Pb) sampel buroncong, selanjutnya kita ukur kadar Arsen (As) pada sampel kerang.
9.      Masukkan sampel kerang sebanyak 5 ml kedalam gelas sampel 10 ml. kemudian pindahkan kedalam botol Arsenik test dan tambahkan cairab AS-1 dan AS-2 masing-masing sebanyak 1 ml kedalam sampel kerang lalu homogenkan setelah itu masukkan kertas Strip Arsen dan tunggu selama 20 menit, tunggu dan catat hasilnya.


E.    METODE PRAKTIKUM
1.      SPEKTROFOTOMETRI
Spektrofotometri merupakan suatu metode analisa yang didasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang spesifik dengan mengguankan monokromator prisma atau kisi difraksi dengan detector Fototube. Dalam analisis cara spektrofotometri terdapat tiga daerah panjang gelombang elektromagnetik yang digunakan, yaitu daerah UV (200-380 nm), daerah Visible (380-700 nm), daerah Inframerah (700-3000 nm).
Prinsip kerja spektrofotometri berdasarkan hokum Lambert-Beer, bila cahaya monokromatik (I0),melalui suatu media (larutan), maka sebagian cahaya tersebut diserap (Ia), sebagian dipantulkan (Ir), dan sebagian lagi dipancarkan (It). Transmitans adalah perbandingan intensitas cahaya yang di transmisikan ketika melewati sampel (It) dengan intensitas cahaya mula-mula sebelum melewati sampel (Io). Persyaratan hokum Lambert-Beer antara lain : Radiasi yang digunakan harus monokromatik, rnergi radiasi yang di absorpsi oleh sampel tidak menimbulkan reaksi kimia, sampel (larutan) yang mengabsorpsi harus homogeny, tidak terjadi flouresensi atau phosphoresensi, dan indeks refraksi tidak berpengaruh terhadap konsentrasi, jadi larutan harus pekat (tidak encer).
Beberapa larutan seperti larutan Timbal (Pb2+) dalam air tidak berwarna, supaya timbul earna larutan Pb diekstraksi dengan dithizone sehinggaberubah menjadi berwarna merah. Larutan berwarna merah akan menyerap radiasi pada daerah hijau. Dalam hal ini larutan Pb menunjukkan absorbans maksimum pada panjang gelombang 515 nm.
Jenis-jenis Spektrofotometri
Spektrofotometri terdiri dari beberapa jenis berdasarkan sumber cahaya yang digunakan.  Diantaranya adalah sebagai berikut :
Spektrofotometri Vis (Visible)
Pada spektrofotometri ini yang digunakan sebagai sumber sinar/energy dalah cahaya tampak (Visible). Cahaya visible termasuk spectrum elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh mata manusia. Panjang gelombang sinar tampak adalah 380-750 nm. Sehingga semua sinar yang dapat dilihat oleh mata manusia, maka sinar tersebut termasuk kedalam sinar tampak (Visible).
Spektrofotometri UV (Ultra Violet)
Berbeda dengan spektrofotometri Visible, pada spektrofometri UV berdasarkan interaksi sampel dengan sinar UV. Sinar UV memiliki panjang gelombang 190-380 nm. Sebagai sumber sinar dapat digunakan lampu deuterium. Deuterium disebut juga heavy hydrogen. Dia merupakan isotop hydrogen yang stabil tang terdapat berlimpah dilaut dan didaratan. Karena sinar UV tidak dapat dideteksi oleh mata manusia maka senyawa yang dapat menyerap sinar ini terkadang merupakan senyawa yang tidak memiliki warna. Bening dan transparan.
Spektrofotometri UV-Vis
Spektrofotometri ini merupakan gabungan antara spektrofotometri UV dan Visible. Menggunakan dua buah sumber cahaya berbeda, sumber cahaya UV dan sumber cahaya visible. Meskipun untuk alat yang lebih canggih sudah menggunakan hanya satu sumber sinar sebagai sumber UV dan Vis, yaitu photodiode yang dilengkapi dengan monokromator. Untuk sistem spektrofotometri, UV-Vis paling banyak tersedia dan paling populer digunakan. Kemudahan metode ini adalah dapat digunakan baik untuk sample berwarna juga untuk sample tak berwarna. Spektroskopi ultraviolet-visible atau spektrofotometri ultraviolet-visible (UV-Vis atau UV / Vis) melibatkan spektroskopi dari foton dalam daerah UV-terlihat.  Ini berarti menggunakan cahaya dalam terlihat dan berdekatan (dekat ultraviolet (UV) dan dekat dengan inframerah (NIR)) kisaran.  Penyerapan dalam rentang yang terlihat secara langsung mempengaruhi warna bahan kimia yang terlibat.  Di wilayah ini dari spektrum elektromagnetik, molekul mengalami transisi elektronik.  Teknik ini melengkapi fluoresensi spektroskopi, di fluoresensi berkaitan dengan transisi dari ground state ke eksited state. Penyerapan sinar uv dan sinar tampak oleh molekul, melalui 3 proses yaitu :
a.       Penyerapan oleh transisi electron ikatan dan electron anti ikatan.
b.      Penyerapan oleh transisi electron d dan f dari molekul kompleks.
c.       Penyerapan oleh  perpindahan muatan.
Interaksi antara energy cahaya dan molekul dapat digambarkan sbb : E = hv
Dimana :
E = energy (joule/second)
h = tetapan plank
v = frekuensi foton

Spektrofotometri IR (Infra Red)
Spektrofotometri ini berdasar kepada penyerapan panjang gelombang Inframerah. Cahaya Inframerah, terbagi menjadi inframerah dekat, pertengahan dan jauh. Inframerah pada spektrofotometri adalah adalah inframerah jauh dan pertengahan yang mempunyai panjang gelombang 2.5-1000 mikrometer. Hasil analisa biasanya berupa signalkromatogram hubungan intensitas IR terhadap panjang gelombang. Untuk identifikasi, signal sampel akan dibandingkan dengan signal standard.

2.      KOLORIMETRI
Kolorimetri adalah suatu metoda analisis kimia yang didasarkan pada tercapainya kesamaan warna antara larutan sampel dan larutan standar, dengan menggunakan sumber cahaya polikromatis dengan detektor mata.
Persyaratan larutan yang harus dipenuhi untuk absorbsi sinar tampak adalah larutan harus berwarna. Oleh karena itu metoda spektroskopi sinar tampak disebut juga dengan metoda kolorimetri dan alatnya disebut dengan kolorimeter. Kolorimeter didasarkan pada perubahan warna larutan yang sebanding dengan perubahan konsentrasi komponen pembentuk larutan. Oleh karena itu aspek kuantitatif merupakan tujuan pengukuran dengan metoda ini. Contohnya adalah larutan nitrit dibuat berwarna dengan pereaksi sulfanila-mida dan N-(1-naftil)-etilendiamin.
Prinsip dasar dari metoda kolorimetri visual adalah tercapainya kesamaan warna bila jumlah molekul penyerap yang dilewati sinar pada ke dua sisi larutan persis sama. Metoda ini dapat diterapkan untuk penentuan komponen zat warna ataupun komponen yang belum bewarna, namun dengan menggunakan reagen pewarna yang sesuai dapat menghasilkan senyawa bewarna yang merupakan fungsi dari kandungan komponennya. Jika telah tercapai kesamaan warna berarti jumlah molekul zat penyerap yang dilewati sinar pada kedua sisi tersebut telah sama dan ini dijadikan dasar perhitungan.
Syarat pewarnaan ini antara lain :
-          a. Warna yang terbentuk harus stabil.
-         b.   Reaksi pewarnaan harus selektif.
-          c. Larutan harus transparan.
-          d. Kesensitifannya tinggi.
-          e. Ketepatan ulang tinggi.
-         f.  Warna yang terbentuk harus merupakan fungsi dari konsentrasi.
Cara analisis ini merupakan bahwa tua atau mudanya suatu warna larutan zat atau senyawaan tergantung pada kepekatannya. Dalam visual kolorimetri biasanya dipakai cahaya putih dari matahari atau cahaya lampu biasa dan biasanya dipakai alat-alat pembanding yang sederhana yang disebut dengan color comparator atau pembanding warna. Bila sebagai pengganti ketajaman mata kita diganti dengan suatu photoelectric detektor maka alat itu disebut kolorimeter photoelectric.
Metoda kolorimetri terbagi atas 2 bagian yaitu :
a.      Metoda kolorimetri visual : Menggunakan mata sebagai detektornya.
b.       Metoda fotometri : Menggunakan fotosel sebagai detektornya.




Dosen                          : Khiki Purnawati Kasim. SST., M.Kes
Nama                           : Nur Rahmah Patong
Tingkat/Semester        : II/4(Ganjil)
Parameter                    : Pemeriksaan Arsen (Ar) Dan Timbal (Pb) Pada Makanan
 

HASIL

I.                   Pemeriksaan Timbal (Pb)
Nama Pengambil Sampel        : Muspida
Nama Sampel                          : Buroncong
Tempat Pengambilan Sampel: Pakkabba, Desa Pakkabba Kec.  Galesong Utara, Kab. Takalar
Waktu Pengambilan    : Senin, 03 April 2017 pukul 07.00 wita

0,781/1000/mg/l
0,7781 x 5 = 3,905 mg/l
Dari hasil yang didapatkan pada pemeriksaan kadar timbal pada buroncong adalah 3,905 mg/l

II.                Pemeriksaan Arsen (As)
Nama Pengambil Sampel        : Muspida
Nama Sampel                          : Kerang
Tempat Pengambilan Sampel: Jl. Poros Galesong Utara. Desa Aeng Towa Kec.  Galesong Utara, Kab. Takalar
Waktu Pengambilan    : Minggu, 02 April 2017 pukul 17.00 wita

Dari hasil yang didapatkan pada pemeriksaan kadar arsen pada kerang adalah 0 mg/l

ANALISA HASIL

I.                   Pemeriksaan Timbal
Berdasarkan dari hasil dan analisa hasil di atas, kami mendapatkan sebanyak 3,905 mg/l timbal(pb) pada kue baroncong, menurut SNI 7387:2009 kue baroncong tidak memenuhi standar batas maksimum cemaran timbal (pb) dalam pangan, karna batas maksimumnya, yaitu 0,5 mg/l
II.                Pemeriksaan Arsen
Pemeriksaan kadar arsen pada sampel kerang tidak terdapat kandungan arsen, dimana hasilnya 0 mg/l.  Memenuhi batas maksimum cemaran arsen (As) dalam pangan, karna batas maksimumnya, yaitu 1,0 mg/l. Karena tidak mengandung arsen maka kerang tersebut aman untuk dikonsumsi.

KESIMPULAN

I.                   Untuk terhindar dari makanan yang terkontaminasi logam berat timbal, memang susah-susah gampang, karena banyak makanan jajanan seperti pisang goreng, tahu goreng, dan tempe goreng yang dibungkus dengan koran. Padahal bahan yang panas dan berlemak mempermudah berpindahnya timbel ke makanan tersebut. Gampangnya, jika membeli jajanan, usahakan jangan dibungkus dengan kertas tapi dengan bungkus daun pisang atau diletakkan di piring. Demikian pula peralatan masak.
II.                Mengkonsumsi kerang yang berasal dari perairan tercemar limbah berbahaya dapat menimbulkan keracunan logam berat yang dapat menimbulkan dampak yang buruk bagi kesehatan. Untuk melindungi populasi kekerangan dari polusi yang dihasilkan dari kotoran bahan – bahan polutan ke dalam laut, pemerintah membuat dan melaksanakan program untuk menurunkan serendah mungkin dampak polusi agar didapatkan mutu produk kekerangan yang memenuhi syarat mutu dan dapat dikonsumsi secara langsung oleh manusia.



DAFTAR PUSTAKA






14 komentar:

  1. terimah kasih referensinyaa..... :)
    passsss

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. terima kasih postingan anda sangat bermaanfaat karena dapat menambah wawasan dan dapat dijadikan referensi

    BalasHapus
  4. Laporannya sangat bermanfaaat

    BalasHapus
  5. Laporannya bangus sangat bermanfaat

    BalasHapus
  6. Haiii nrrahmapatong saya mau bertanya. Ada beberapa metode spektofotometri pada postingan anda jadi metode spektrofotometri apa yg digunakan dalam pemeriksaan logam berat pada makanan ??
    Syukron

    BalasHapus
  7. Bagus tingkatkan

    Kamsahamnida referensinya

    BalasHapus
  8. Laporannya sngat brmanfaat..trus ditingkatkan yahh

    BalasHapus
  9. Mata Kuliah:Penyehatan Makanan dan Minuman, Isi analisa dan kesimpulan mungkin terbalik,penulisan daftar pustaka sebaiknya sesuaikan dengan penuntun penulisan yg ada di institusi

    BalasHapus
  10. What is a roulette table? | DrMCD
    A 파주 출장마사지 roulette table is used to indicate a win 의왕 출장마사지 (when all 서산 출장마사지 odds 원주 출장안마 have changed). Roulette 공주 출장마사지 Table – Variations (Roulette).

    BalasHapus