Minggu, 09 Juli 2017

PEMERIKSAAN BAKTERI PADA SAMPEL MAKANAN DAN MINUMAN (E.coli, Salmunella, Vibrio Cholera dan Shigella)



Mata kuliah       : PMM-A
Dosen                : Khiki Purnawati Kasim, S.ST., M.Kes

LAPORAN
PEMERIKSAAN BAKTERI PADA SAMPEL MAKANAN DAN MINUMAN
(E.coli, Salmunella, Vibrio Cholera dan Shigella)

 
OLEH :
NUR RAHMAH PATONG
PO 71.4.221.15.1.032
II. A
D.IV

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI D.IV
2017


PEMERIKSAAN E.COLI

A.    DASAR TEORI
E. coli umumnya merupakan flora normal saluran pencemaran manusia dan hewan. Dapat berubah menjadi opotunis pathogen bila hidup diluar usus, misalnya pada infeksi saluran kemih, infeksi luka dan mastitis.
E. coli dalam jumlah yang banyak bersama-sama tinja, akan mencemari lingkungan. E. coli thermotouleran adalah straint E. coli yang telah dapat hidup pada suhu biakan 44,5°C dan merupakan indicator pencemaran air dan makanan oleh tinja. E. coli merupakan bakteri batang gram negative, tidak berkapsul umumnya mempunyai fimbria dan bersifat motile. Bakteri ini mampu meragi lactose dengan cepat sehingga pada agar EMB membentuk koloni merah mudah sampai tua dengan kilat logam yang spesifik, dan permukaan halus.
Kontaminasi bakteri E. coli pada makanan biasanya berasal dari kontaminasi air yang digunakan. Bahkan makanan yang sering terkontaminasi oleh E. coli ialah daging ayam, daging sapi, daging babi selama penyembelihan, ikan dan makanan hasil laut lainnya, telur dan produk olahannya, sayuran, buah-buahan, sari buah serta bahan minuman susu dan lainnya,
Alat-alat yang digunakan dalam industry pengolahan pangan yang sering terkontaminasi oleh E. coli yang berasal dari air yang digunakan untuk mencuci. Kontaminasi bakteri ini pada makanan atau alat-alat pengolahan merupakan suatu tanda praktek sanitasi yang kurang baik.
B.     TUJUAN
1.            Mahasiswa dapat mengetahui alat dan bahan yang digunakan dalam pemeriksaan E.coli.
2.            Mahasiswa dapat melakukan identifikasi E.coli pada sampel makanan dan minuman.
3.            Mahasiswa dapat menentukan jenis E.coli pada sampel makanan dan minuman.

C.     METODE PEMERIKSAAN : Plate Cunt
D.    ALAT YANG DIGUNAKAN
o   Timbangan
o   Glass Erlenmeyer
o   Incubator
o   Tabung reaksi
o   Petridist
o   Lampu spiritus
o   Ose
o   Beaker glass
o   Blender
o   Gelas ukur
o   Batang pengaduk
o   Waterbath
o   Autoclave
E.     BAHAN YANG DIGUNAKAN
o   Sampel makanan atau minuman yang digunakan
o   Aquadest
o   Media gula-gula
o   Media EMB
o   Media TSIA
F.      PROSEDUR KERJA
TES PERKIRAAN
ü  Timbangan 10 gr sampel makanan atau 10 ml sampel dalam bentuk cair
ü   Makanan dalam bentuk padat di blender + air pepton 90 ml
ü  Pipet 1 ml sampel, kemudian masukkan dalam tabung yang berisi lacktosa broth sebanyak 1 ml
ü  Inkubasikan dalam incubator selama 1×24 jam dengan suhu 35°C
ü  Lakukan pengamatan bila positif warna keruh dan ada gas pada tabung durham
ü  Jika sampel masih negative, lanjutkan simpan dalam incubator selama 2×24 jam dengan suhu 35°C.

TES PENEGASAN
ü  Dari setiap tabung lacktosa yang positif diambil 1-2 ose
ü  Masukkan ke tabung EC Broth, inkubasikan tabung tersebut selama 1×24 jam dengan suhu 45,5°C
ü  Jika sampel negative dilanjutkan kembali untuk di inkubasi selama 2×24 jam dengan suhu 45,5°C
ü  Coloni yang tersangka positif terdapat gas pada tabung EC medium
ü  Lanjutkan pada TES lengkap
TES LENGKAP
ü  Amati pada tabung EC medium, jika positif pendahkan pada media EMB Agar
ü  Ambil 1-2 mata ose, lalu zig-zag di media agar
ü  Inkubasikan selama 18-24 jam, dengan suhu 35°C
ü  Coloni tersangka datar, berwarna gelap dengan atau tanpa kilatan logam
CATATAN
Dampak E. coli terhadap kesehatan manusia menyebabkan sakit perut, mual, muntah, pusing dalam waktu yang singkat dapat meninggal.
HASIL
Pengambil Sampel       : Muspida dan Nur Rahmah Patong
Sampel                                    : Makanan : Batagor (15 Mei 2017 / 11.30 Wita)
Jalan banta-bantaeng depan kampus analis kesehatan Poltekkes Makasaar
Minuman : Pop Ice (15 Mei 2017 / 11.30 Wita)
Jalan Wijaya Kusuma 2 depan kampus Akper Anging Mamiri Makassar
Hari
Makanan
Minuman
Tes
Pertama
Positif
Positif
Perkiraan
Kedua
Positif
Positif
Penegasan
Ketiga
Positif
Positif
Lengkap
Keempat
Negatif
Negatif


ANALISA HASIL
Dari hasil pemeriksaan mekanan dan minuman melalui tes perkiraan, tes penegasan dan tes lengakp di dapatkan hasil negatif. Karena pada hasil lengkap dengan media TSIA tidak ditemukan bakteri E.coli. hal ini baik untuk konsumen karena jika terdapat E.coli dalam manan dapat menybabkan diare hingga disentri pada manusia yang tentu saja membahayakan kesehatan manusia. Tidak ditemukannya E.coli pada makanan dan inuman yang diperiksa ini juga dikarenakan pengongolahan makanan yang baik, serta bahan pembuatannya diolah dengan baik.

KESIMPULAN
Dari pemeriksaan E.coli yang dilakukan pada sampel makanan dan minuman dengan menggunakan tes perkiraan, penegasan dan lengkap dimana tidak didapatkannya E.coli pada sampel sesuai dengan PERMENKES RI NO.1096 Tahun 2011 Tentang Hygiene Sanitasi Jasaboga bahwa pada pangan tidak diperbolehkan terdapat E.coli

PEMERIKSAAN SALMONELLA

A.    DASAR TEORI
Salmonella adalah kuman gram negative, tidak berspora yang panjangnya bervariasi. Bakteri dari genus salmonella merupakan bakteri penyebab infeksi. Jika tertelan dan masuk kedalam tubuh akan menimbulkan gejala salmonellosis. Gejala salmonellosis yang paling sering terjadi adalah gastroenteritis. Selain gastroenteritis, beberapa spesies salmonella juga dapat menimbulkan gejala penyakit lainnya. Misalnya demam entrik seperti demam thypoit dan demam para thypi, serta infeksi local.
Salmonella yang mencemari makanan dapat berkembang biak secara cepat karena keadaan lingkungan yang panas dan lembab menstimulir pertumbuhannya. Tempat-tempat yang memungkinkan terbesarnya salmonellasis misalnya di rumah-rumah, rumah makan, asrama, hotel dan sebagainya.
Salmonella mungkin terdapat pada makanan dalam jumlah tinggi, tetapi tidak selalu menimbulkan perubahan dalam hal warna, bau, maupun rasa dari makanan tersebut. Semakin tinggi jumlah salmonella dalam suatu makanan, semakin besar timbulnya gejala infeksi. Makanan-makanan yang sering terkontaminasi oleh salomenella yaitu telur dan hasil olahannya, ikan dan hasil olahannya, daging ayam, daging sapi, serta serta susu dan olahannyaseperti ice cream dan keju.
Gejala infeksi salmonella dimulai dari masukknya sel salmonella keadaan saluran pencernaan dan masuk kedalam saluran usu. Bakteri ini dapat melakukan penetrasi pada saluran usus terutama pada ileum dan sedikit pada usus besar, sehingga menimbulkan reaksi imflasi. Sel-sel salmonella kadang-kadang dapat menimbulkan system pertahanan mucosal dan limpatik. Dan dapat mencapai saluran darah sehingga dapat menyebabkan bakteremia atau apses.
Gejala-gejala infeksi yang timbul setelah tertelannya sel-sel salmonella bervariasi tergantung dari daya virulen, invsi dari serotype dan strain bakteri bakteri tersebut, jumlah sel yang tertelan dan daya tahan tubuh yang dipengaruhi oleh umur dan kesehatan penderita. Salmonella yang menyebabkan infeksi interik yang disertai dengan diare tetapi ada beberapa serotype seperti salmonella typhi, S. parathypi A, B, C, dan S.
Pencegahan kontaminasi salmonella pada makanan dilakukan pemanasan. Pemanasan mmerupakan cara yang paling banyak dilakukan untuk membunuh salmonella. Salah satu contoh pada telur. Pencucian telur yang ditujukan untuk menghilangkan tanah dan kotoran sebaiknya dapat menstimulir terjadinya salmonella thypi.
·                  Pencucian telur dengan air hangat pada 65,6°C selama 3 menit dapat mengurangi salmonella thypi
·                  Larutan detergent pada suhu 49°C dapat mengurangi salmonella pada permukaan telur
B.     TUJUAN
1.      Agar mahasiswa dapat menegtahui alat dan bahan yang digunakan dalam pemeriksaan salmonella
2.      Agar mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan salmonella
3.      Agar mahasiswa dapat menentukan jenis salmonella pada sampel makanan yang diperiksa.

HASIL
Pengambil Sampel       : Muspida dan Nur Rahmah Patong
Sampel                                    : Makanan : Batagor (15 Mei 2017 / 11.30 Wita)
Jalan banta-bantaeng depan kampus analis kesehatan Poltekkes Makasaar
Minuman : Pop Ice (15 Mei 2017 / 11.30 Wita)
Jalan Wijaya Kusuma 2 depan kampus Akper Anging Mamiri Makassar
Sampel
Man
Mal
Sac
Lak
Glu
TSIA
Bakteri
Makanan
+AG
+OAL
-
-
-
-

Minuman
+AG
+AG
+AG
+AG
+AG
-
Enterobacter Aerogene

ANALISA HASIL
Dari hasil pemeriksaan Salmonella pada sampel makanan dan minuman menggunakan Endo Agar di dapatkan hasil pada hari pertama didapatkan hasil positif (Dicurigai) pada kedua sampel yang ada. Dilanjutkan pada hari kedua menggunakan media gula-gula TSIA yang memiliki hasil negaif pada kedua sampel. Bakteri Salmunella hidp pada makanan yang berprotein tinggi seperti telur, daging, susu dan keju. Walaupun pada sampel makana terbuat dari bahan berprotein tinggi krn terbuat dari daging namun tidak adanya ditemukan bakteri salmonella pada sampel makanan karena pengolahan makanannya yang baik begitu pula pada sampel minuman yang diperiksa. Namun pada sampel minuman ditemukannya bakteri lain yaitu Enterobacter Aerogene, bakteri ini biasanya ditemukan pada hewan dan makanan yang sudah mati. Keberadaan bakteri ini dikarenakan kebersihan sekitar lingkungan penjualan yang berada pinggir jalan yang memungkinkan adanya bakteri ini.
KESIMPULAN
Dari hasil pemeriksaan dapat disimpulkan keberadaan bakteri salmonella pada makana dan minumn yang diperiksa hasilnya adalah negatif atau makanan ini terbebas dari bakteri salmonella. Amun terdapat bakteri lain didalam minuman yaitu Enterobacter Aerogene, untuk itu perlunya peningkatan sanitasi lingkungan sekitar tempat penjualan pada sampel minuman yang diperiksa.
PEMERIKSAAN VIBRIO CHOLERA

A.    DASAR TEORI
Vibrio berbentuk bengkok, gram negative, dapat bergerak mempunyai satu flagel kutub. Vibrio cholera dan vibrio yang sejenis menyebabkan cholera pada manusia. Cholera bukan infeksi yang invasive.
V. Parahaemolyticus memiliki suhu pertumbuhan optimum 35°C-37°C, dengan suhu maksimum 42°C-44°C dan suhu minimum 10°C-13°C dan pH 5,0-8,5 dengan pH optimum 7,5-8,6.
 V. Parahaemolyticus dapat menimbulkan berbagai macam penyakit yaitu diare encer, kejang perut, mual, muntah, pusing, demam, dan menggigil. Gejala gastroenteritis bervariasi dari ringan sampai berat, berebeda dengan gejala cholera yang biasanya tidak disertai dengan muntah berat dan sakit perut.    V. Parahaemolyticus berkembang biak dengan cepat di dalam saluran pencernaan dan dikeluarkan bersama feses selama penderita terserang infeksi.
            V. Parahaemolyticus ditemukan pada makanan hasil laut seperti : udang, kepiting, ikan, lobster, dan sebagainya.bakteri ini banyak di laut terutama di daerah iklim tropis atau musim panas.

B. TUJUAN
1.      Mahasiswa dapat mengetahui alat dan bahan yang digunakan dalam pemeriksaan vibrio.
2.      Mahasiswa dapat melakukan pemriksaan vibrio.
3.      Mahasiswa dapat menentukan pada sampel makanan yang diperiksa.

C.     Alat dan Bahan
1.       Alat –alat
·                 Tabung reaksi
·                 Gelas ukur
·                 Pipet ukur 10 ml
·                 Petridish
·                 Beaker glass
·                 Tabung duham
·                 Incubator
·                 Autoclave
·                 Lampu spritus
·                 Balp
·                 Ose
2.      Bahan
·         Sampel makanan dan minuman
·         Air pepton alkalis
·         KIA
·         Media TSIA
·         Media gula-gula (uji biokimia)
·         Aquadest
D.      Prosedur Kerja
Hari I
·         Timbang sampel sebanyak 10gr
·         Blender dengan air pepton sebanyak 90ml
·         Ambil sampel 1-2 mata ose, lalu masukkan dalam air pepton alkalis
·         Inkubasi selama 18-24jam dengan suhu 37˚C
Hari II
·         Amati perubahannya jika air keruh (kuning), biru kehijauan dinyatakan positif
·         Ambil 1-2 mata ose tanam pada media TSIA/TCBS dengan cara zig-zag dan tusuk sampai dasar
·         Inkubasi selama 1x24jam dengan suhu 37˚C
·         Pembuatan media gula-gula
Hari III
·         Amati dinyatakan positif jika timbul warna kuning pada media TSIA/TCBS
·         Ambil 1-2 mata ose kemudian celupkan kedalam larutan maltose, manit, sakarosa, laktosa, glukosa dan KIA dengan zig-zag dan tusuk sampai dasar
·         Inkubasi selama 1x24jam dengan suhu 37˚C
Hari IV
Amati dan cocokkan dengan tabel
HASIL
Pengambil Sampel       : Muspida dan Nur Rahmah Patong
Sampel                                    : Makanan : Batagor (15 Mei 2017 / 11.30 Wita)
Jalan banta-bantaeng depan kampus analis kesehatan Poltekkes Makasaar
Minuman : Pop Ice (15 Mei 2017 / 11.30 Wita)
Jalan Wijaya Kusuma 2 depan kampus Akper Anging Mamiri Makassar

Dari Hasil Pemeriksaan Didapatkan hasil :
Hari Pertama
Sampel Makanan
Sampel Minumam
Negatif (-)
Negatif (-)

ANALISA HASIL
Dari Hasil pemeriksaan Vibrio Cholera pada sampel makanan dan minuman menggunaka media pepton alkalis didapatkan hasil negatif pada sampel makanan (batagor) dan sampel minuman (pop ice) yang diperiksa. Karena warnannya tetap sama. Vibrio Cholera biasanya terdapat pada makanan laut sedangkan dari kedua sampel yang diperiksa tidak ada yang berbahan baku dari makanan laut. Hal tersebut yang memungkinkan tidak terdapatnya bakteri Vibrio Cholera pada sampel. Selain itu tempat dan cara pengolahan yang baik juga berperan serta terhadap negatifnya hasil pemeriksaan bekateri.
KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pada sampel makanan dan inuman yang diperiksa tidak terkontaminasi oleh bakteri vibrio cholera dan aman untuk dikonsumsi.

PEMERIKSAAN SHIGELLA

A.    DASAR TEORI
Shigella adalah genus dari gram negative, non motil, bakteri endo spor berbentuk tongkat yang berhubungan dekat dengan Esherichia coli dan Salmonella. Shigella merupakan penyebab dari penyakit shigellosis pada manusia. Bakteri ini menyebabkan disentri yang berat dan invasive. Manifestasi klinis yang di timbulkannya dapat berupa diare sedang sampai berat yang di sertai panas semua dengan sifat water (diare dengan komposisi feces di dominasi cairan atau air) atau pun diare berdarah. Selama ini digunakan antibiotic untuk mengobati “bloody diarrhea” (diare disertai darah) dengan tujuan memperpendek masa sakit, menurunkan morbiditas dan mengurangi durasi perubahan siklus hidupnya.
Habitat alami shigella disenteria terbatas pada usus besar manusia dan binatang menyusui, dimana shigella memproduksi eksitoksin yang tidak tahan panas yang mempengaruhi usus dan susunan syaraf pusat. Penyebaran shigella selalu terbatas pada saluran pencernaan, penyebaran pada aliran darah sangat jarang. Bakteri shigella dapat menimbulkan penyakit yang sangat menular.
Ciri-ciri antaralain batang pendek, gram negative, tunggal, tidak bergerak, suhu optimum 37°C, tidak membentuk spora, aerobic, anaerobic fakultatif, patogenik, menyebabkan disenteri.
B.     TUJUAN
1.            Mahasiswa dapat mengetahui alat dan bahan yang digunakan dalam pemeriksaan shigella.
2.            Mahasiswa dapat melakukan pemriksaan shigella.
3.            Mahasiswa dapat menentukan pada sampel makanan yang diperiksa.  
 C.     Specimen dan Bahan
1.      Specimen
·         Faeces
·         Makanan
·         Minuman
·         Air
2.      Bahan
·         SS agar
·         EMB Agar
·         MC Agar
·         Endo Agar
·         TSIA
D.    Prosedur Kerja
Hari I
Specimen ditanam pada media SS Agar, EMB Agar, MC Agar dan Endo Agar setelah itu dimasukkan kedalam incubator dengan suhu 37˚C selama 1 x 24jam.
Hari II
Koloni yang tersangka dimedia :
SS Agar     : kecil-kecil, tidak berwarna, jernih, smooth
EMB Agar            : sedang, tidak berwarna, jernih, smooth, keping
MC Agar   : sedang, tidak berwarna, jernih, smooth, keeping
Endo Agar            : kecil-kecil, sedang, tidak berwarna rose, jernih, smooth, keeping
Masing-masing koloni dari media isolatie tersebut diatas ditanam pada media TSIA, SIM dan Sommon’s citrate, kemudian dimasukkan ke incubator dengan suhu 37˚C selama 1 x 24jam.
Hari III
Mengamati pertumbuhan koloni di media TSIA, SIM dan Sommon’s citrate (S.C) dan dicocokkan dengan tabel.
No
Bacteri
TSIA
SIM
SC
Lereng
Dasar
Gas
H2S
IND
MOT
1.
Sh. shigae
Merah
Kuning
-
-
-
Brown
Negatif
2.
Sh. schmitz
Merah
Kuning
-
-
-
Brown
Negatif
3.
Sh. Sonnei
Merah
Kuning
-
-
-
Brown
Negatif
4.
Sh. Flexneri
Merah
Kuning
-
-
-
Brown
Negatif
5.
Sh. boydi
Merah
Kuning
-
-
-
Brown
Negatif

Pertumbuhan yang sama dengan tabel tersebut dikerjakan dengan slide agglutinasi dengan sera diagnostika. Kemudian dari koloni TSIA baik yang tersangka glongan shigella maupun yang tidak tersangka, ditanam pada media gula-gula dan agar-agarm kemudian dimasukkan ke incubator dengan suhu 37˚C selama 1 x 24jam.
Hari IV
Mengamati pertumbuhan pada media gula-gula, dan kemudian dicocokkan dengan daftar media gula-gula.
HASIL
Pengambil Sampel       : Muspida dan Nur Rahmah Patong
Sampel                                    : Makanan : Batagor (15 Mei 2017 / 11.30 Wita)
Jalan banta-bantaeng depan kampus analis kesehatan Poltekkes Makasaar
Minuman : Pop Ice (15 Mei 2017 / 11.30 Wita)
Jalan Wijaya Kusuma 2 depan kampus Akper Anging Mamiri Makassar
Dari Hasil Pemeriksaan Didapatkan hasil :
Sampel Makanan
Sampel Minumam
Negatif (-)
Negatif (-)

ANALISA HASIL
Dari hasil pemeriksaan bakteri Shigell menggunakan mdia ss agar pada sampel makanan (batagor) dan sampel minuman (pop ice) memiliki hasil negatif. Hal ini dilihat dari hasil pengamatan yang dimana warna awal dan akhit dari ss agar tetaplah sama, diman tidaklah jernih dan tidak adannya koloni kecil-kecil yang menandakan adanya bakteri shigella didalamnya. Bakteri shigella ini menyerang usus besar, penularanya melalui makan dan minuman yang dimakan oleh manusia yang telah dihinggapi oleh lalat yang membawa bakteri shigella. Sedangkan pada sampel makanan yang dperiksa tepat penyimpanan makanannya tertutup oleh kaca sehingga kecil kemungkinan dihinggai oleh lalat begitupula pada minumannya. Kembali pada proses pengolahan yang baik juga berperan serta terhadap negatifnya hasil pemeriksaan bekateri.

KESIMPULAN
Dari hasil praktik yang dilakukan dapat kita simpulkan bahwa bahan makanan dan minuman yang dijadikan sampel tidak terdapat bakteri sigella di dalamnya atau hasilnya adaah negatif menggunakan media ss agar. Hal ini menandakan sampel makanan yang diperiksa aman untuk dikonsumsi.